Jakarta, PIS – Suka cita Lebaran 2022 memang sudah berlalu. Tapi, kisah-kisah toleransi yang berlangsung saat Lebaran rasanya sulit untuk dilupakan. Antar umat beragama saling menunjukkan harmoni dan merayakannya. Di Malang, misalnya, pelataran Gereja Katolik Kayutangan dijadikan lokasi salat Idul Fitri. Pihak gereja menyatakan sudah lama memberi tempat untuk pelaksanaan ibadah tersebut. Tak hanya itu, pemuda gereja Kayutangan juga ikut membantu persiapan salat Idul Fitri. Hal serupa juga dikabarkan di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Joyodiningratan di Kratonan, Solo. Pihak gereja menyediakan pelatarannya untuk pelaksanaan salat Idul Fitri. Jamaah Masjid Al Hikmah yang berdampingan dengan gereja tersebut dapat leluasa beribadah.
Ketua takmir Masjid Al Hikmah menilai momen itu memupuk kebersamaan di tengah perbedaan. Di Bali, para pecalang turut menjaga keamanan pelaksanaan salat Idul Fitri. Mereka menjaga keamanan di Masjid An Nur dan Masjid Suci. Aksi terpuji para pecalang itu viral di aplikasi TikTok. Angkatan Muda Gereja Protestan Maluku (AMGPM) Kota Ternate, Maluku Utara, tak mau ketinggalan. Bersama pelajar SMP Katolik, mereka membagikan koran gratis sebagai alas kepada jamaah Salat Idul Fitri. Ketua AMGPM menyatakan ini merupakan kegiatan kedua dan akan menjadi agenda rutin mereka. Tujuannya, untuk membangun silaturahim dan memupuk rasa persaudaraan antarumat beragama di Kota Ternate. Toleransi antar umat beragama yang ditunjukkan di Malang, Solo, Bali, dan Ternate hanya sedikit contoh yang terekspos media. Kami percaya kisah toleransi di hari raya serupa juga terdapat di daerah-daerah lainnya. Dan kami percaya pada saatnya kisah-kisah toleransi itu akan terkuak dan membuat bangga. Ayo terus sebarkan semangat toleransi di sekeliling kita.