Bu Megawati Soekarnoputri kayaknya berlebihan ya. Sebagai Ketua Partai, wajar sih kalau ia marah karena Sekjennya ditahan KPK. Tapi masak sih dia harus memerintahkan para petugas partainya di pemerintah tidak mematuhi perintah Presiden Prabowo? Ini terkait dengan sejumlah kepala daerah yang berasal dari PDIP, misalnya Pramono Anung. Megawati memerintahkan mereka untuk nggak hadir dalam retret pembekalan kepala daerah di Magelang 21-28 Februari ini.
Bu Mega juga menginstruksikan semua kepala daerah dari PDIP yang kini tengah dalam perjalanan ke Kabupaten Magelang agar segera berhenti sambil menunggu arahan lebih lanjut. Bu Mega juga memerintahkan ratusan petugas partai PDIP itu untuk tetap aktif berkomunikasi dengan DPP PDIP untuk menunggu perkembangan berikutnya terkait perkembangan politik nasional. Ini semua jelas berlebihan. Retreat ini punya sejumlah agenda penting buat para kepala daerah. Ada soal tupoksi kepala daerah, arahan dari para menteri, pembekalan kepemimpinan, dan materi efisiensi anggaran bagi kepala daerah. Jadi pasti sangat penting dan bermanfaat bagi para kepala daerah. Kok sekarang Bu Mega malah memerintahkan para kepala daerah asal PDIP gak ikut?
Hasto Kristiyanto, sang sekjen, ditahan oleh KPK karena dituduh menyuap dan menghalangi penangkapan Harun Masiku. Itu kan nggak ada hubungannya dengan pemerintah Prabowo. Kok ngambeknya ke Prabowo ya? Apa Bu Mega sebenarnya berharap Prabowo cawe-cawe dan melarang KPK menjadikan Hasto tersangka? Tokoh seperti Pramono itu kan dipilih oleh mayoritas warga Jakarta. Dan mungkin mayoritas dari pemilih Pramono bukanlah pendukung PDIP. Kalau sekarang Pramono gak datang ke pembekalan, dan Prabowo marah pada Pramono, itu pasti berdampak pada kemampuan Pramono melayani rakyat Jakarta.
Tapi memang PDIP kelihatannya tidak terima sekali bahwa Hasto ditahan KPK. Segera sesudah Hasto ditahan, PDIP langsung bilang tindakan tersebut adalah penahanan politik, bukan tindakan hukum. Penahanan itu juga dianggap sebagai babak baru serangan kepada PDIP. Pernyataan itu disampaikan Ronny Talapessy Ketua DPP PDIP bidang Reformasi Hukum. Ronny mengatakan, penahanan itu menunjukkan Hasto memang ditarget dengan cara ditahan sebelum pelaksanaan Kongres PDIP. “Penahanan ini adalah salah satu bagian dari operasi politik meng awut-awut partai,” ujarnya.
Hasto sendiri, seusai ditahan, bikin pernyataan yang mengejutkan. Dia tiba-tiba saja meminta KPI berani mengungkap kasus korupsi keluarga Jokowi. Hasto juga menyatakan tidak kaget dengan penahanan yang dilakukan oleh KPK. “Sebagai Sekjen PDI Perjuangan, saya dengan kepala tegak siap menerima konsekuensi apapun bagi Indonesia raya kita, karena Indonesia dibangun dengan pengorbanan jiwa dan raga.” Kata Hasto.
Politikus PDI-P, Adian Napitupulu, membacakan puisi sesudah menghadiri penahanan Hasto. Di dalam pusi yang dibacakan, Adian mengatakan: “Bila hari ini kebenaran didustakan, bila hari ini kenyataan dipalsukan, tunggulah hari esok kemanusiaan akan dinistakan,” “Bila hari ini orang lain ditidakbenarkan, bila hari ini orang lain ditidakadilkan, tunggulah hari esok kalian akan dapat giliran,” lanjut Adian.
Untuk melengkapi drama, saat mendatangi KPK, Hasto juga dikawal aksi unjuk rasa. Mereka membawa atribut berupa banner dan menggunakan pakaian berwarna merah. “Lawan KPK, bubarkan KPK,” teriak massa. Bu Mega, beri pendidikan politik yang baik ya buat rakyat Indonesia. Percayalah, kalau mas Hasto tidak bersalah, nanti itu akan dibuktikan di pengadilan. Hidup Demokrasi! Hidup Akal Sehat!