MUI Larang Upacara Adat Larung Laut di Sulawesi Selatan

Published:

MUI Sulawesi Selatan (Sulsel) lagi jadi sorotan. MUI Sulsel baru-baru ini melarang praktik Larung Laut yang disebut Maccera’ Tasi. Kata MUI Sulsel, praktik Maccera’ Tasi’ mengarah pada kesyirikan. MUI Sulsel bilang praktik larung laut itu nggak sesuai dengan ajaran al-Quran dan Hadis.

Apa dikatakan MUI Sulsel itu jelas berlebihan. Maccera’ Tasi’ adalah upacara tradisional masyarakat pesisir, terutama nelayan, yang sudah dilakukan berabad-abad lamanya. Upacara ini nggak cuma ditemukan di Sulawesi, tapi juga di Kalimantan.

Maccera’ Tasi’ adalah ungkapan rasa syukur atas rezeki yang diterima masyarakat. Terkandung pula harapan, semoga kelimpahan rezeki akan didapatkan di kemudian hari. Dalam upacara adat itu memang ada proses menyembelih hewan dan mengalirkan darahnya ke laut. Ada juga proses melarung bahan pokok dengan disertai doa-doa.

Tapi Maccera’ Tasi’ sebenarnya sudah mengalami perubahan. Di daerah Luwu, yang dilarung ke laut bukan kepala sapi, tapi bibit ikan. Kalaupun yang dilarung ke laut adalah kepala sapi, itu juga nggak masalah. Masyarakat setempat nggak sedang menyekutukan Tuhan, tapi lagi mengungkapkan rasa syukur dengan cara mereka sendiri.

Maccera’ Tasi’ juga bagus sebagai daya tarik bagi wisatawan. Kalau upacara adat yang unik itu dihapus, dampaknya adalah kemiskinan budaya. Inilah pentingnya menggunakan akal sehat, agar nggak mengeluarkan pendapat keagamaan yang merugikan.

Agama seharusnya nggak membuat kita miskin budaya!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img