Lagi ada gairah baru neh di kalangan industri film Indonesia. Pemicunya, keberhasilan film Gadis Kretek menembus pasar internasional. Kesuksesan itu membuat sejumlah kalangan optimis bahwa industri streaming film Indonesia akan tumbuh. Apalagi, moment itu seiring dengan tumbuhnya platform over the top (OTT) atau media streaming di Indonesia.
Diperkirakan para sineas Indonesia akan berlomba memproduksi karya-karya yang kental dengan nuansa lokal Indonesia. Dengan harapan, produksi film-film itu akan mengikuti kesuksesan film Gadis Kretek. Jika itu terwujud, bukan hal yang tidak mungkin drama Indonesia akan bersaing dengan drama Korea. Ini disetujui oleh Dian Sastro, artis yang membintangi Film Gadis Kretek itu. Tapi Dian memberi catatan. Menurutnya selain para sineas harus meningkatkan kualitas produksinya, pemerintah juga harus ikut berperan memajukan industri film. Salah satunya adalah membuat strategi bagaimana meningkatkan presentasi jumlah penonton film Indonesia.
Menurut Dian, presentasi jumlah penonton Indonesia masih rendah hanya di kisaran 2 persen. Sedangkan negara seperti Korea sudah mencapai 10 persen. Karena itu menurutnya pemerintah harus ikut terlibat dalam mempromosikan karya-karya film Indonesia. Kebijakan lainnya, pemerintah harus memberikan insentif bagi para pelaku industri film. Misalnya dengan memberi potongan pajak buat para pelaku karya seni. Selain itu menurut Dian, pemerintah juga harus mulai melihat, kalau film dan musik bukan sekedar industri remeh temeh. Tapi sebagai industri strategis, dan menjadikannya sebagai bagian dari diplomasi budaya.
FYI, Film Gadis Kretek telah membuat bangga Indonesia. Film itu sempat menembus 10 besar penonton terbanyak mingguan di tujuh negara di aplikasi streaming netflix. Tidak hanya itu, film ini juga banyak mendapat pujian para kritikus film. Di Festival Film Internasional Busan 2023, sutradaranya dianugerahi Visionary Director Award.
Mudah-mudahan kesuksesan Gadis Kretek diikuti film-film lainnya. Yuk terus dukung film Indonesia!
