Kelompok Separatis di Papua luar biasa brutal. Baru saja diberitakan, mereka membunuh secara brutal seorang guru Perempuan di Yahukimo, Papua. Selama ini banyak kelompok, di Indonesia dan juga luar negeri, yang membela kaum pemberontak itu. Atas nama pembelaan Hak Asasi Manusia, kelompok-kelompok ini meminta pemerintah tidak bertindak keras terhadap kelompok-kelompok separatis. Bahkan istilah kelompok separatis pun tidak boleh digunakan.
Karena itulah kelompok separatis disebut Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB. Masalahnya, KKB ini yang justru mengabaikan HAM warga Indonesia. Guru yang dibunuh secara brutal ini bernama Rosalia Rerek Sogen. Selain Rosalia, ada juga enam tenaga medis dan guru lainnya juga terluka. Penyerangan berlangsung selama dua hari berturut-turut! Sebanyak 15 orang pelaku menyerang para guru honorer dengan senjata tajam, pada 21 dan 22 Maret.
Rosalia ditemukan dalam kondisi mengenaskan, dengan luka parah di tubuhnya. Lehernya robek, pinggangnya tertusuk, dan tangannya patah terbuka. Kejam! Tak ada kata lain untuk menggambarkan kekejian ini. Tak berhenti di situ, KKB juga menghancurkan fasilitas umum. Dua unit rumah dinas guru dibakar habis! Tujuh ruang kelas sekolah dirusak dan dibiarkan hancur!
KKB benar-benar biadab! Para guru yang datang ke Papua untuk membuat pintar anak-anak di sana, malah menjadi korban kebrutalan. Anehnya, KKB selalu mengklaim diri sebagai pejuang Papua. Padahal jelas mereka adalah gerombolan kriminal yang ingin Papua berpisah dari Indonesia. Sudah banyak korban yang jatuh akibat aksi mereka. Mulai dari guru, tenaga medis, pekerja proyek, bahkan kepala suku pun jadi sasaran. April 2021, mereka membunuh Kepala BIN Papua, Brigjen TNI I Gusti Putu Danny.
Mei 2021, dua guru ditembak mati di Kabupaten Puncak. November 2022, mereka membantai 10 warga sipil di Nduga. Februari 2023, pilot Susi Air, Philip Mehrtens, disandera dan baru dilepaskan pada akhir 2024. Januari 2024, seorang pendeta di Intan Jaya dibunuh hanya karena dianggap pro-NKRI. KKB bukan pejuang! Mereka hanya penyebar teror dan ketakutan! Sekolah dibakar, puskesmas dihancurkan, rumah warga jadi korban!
Ribuan warga Papua terpaksa mengungsi demi menyelamatkan nyawa. Aksi brutal ini menuai kecaman keras, salah satunya dari Anggota Komisi I DPR Fraksi NasDem, Amelia Anggraini. Amelia mendesak TNI untuk meninjau ulang strategi pengamanan di Papua. Menurutnya, serangan terhadap guru dan tenaga medis sudah di luar batas kemanusiaan! Kapuspen TNI Brigjen TNI Kristomei Sianturi pun angkat suara. Ia menegaskan, TNI tidak akan tinggal diam melihat aksi barbar ini.
TNI telah berhasil mengevakuasi 42 tenaga pengajar dan tenaga kesehatan dari Yahukimo. Kebiadaban KKB ini adalah bukti bahwa Papua belum aman, terutama bagi para pengajar dan tenaga medis. Padahal, keberadaan mereka sangat penting bagi kemajuan Papua! Negara harus hadir! Negara harus menjamin keamanan para tenaga pendidik dan medis! Jika tak ada tindakan tegas, korban akan terus berjatuhan!
Pemerintah tak boleh menunggu hingga semuanya terlambat baru bertindak! Nyawa rakyat Papua, nyawa guru, dan tenaga medis jauh lebih berharga! Pemerintah harus membuktikan bahwa negara ini tak kalah dari gerombolan kriminal! Saatnya lawan KKB biadab! Papua butuh kedamaian!