Indonesia bikin sejarah baru nih di pilkada serentak 2024! Di Maluku Utara, Sherly Tjoanda jadi perempuan Tionghoa pertama yang terpilih langsung sebagai gubernur. Sherly menang telak di Pilgub Maluku Utara dengan 51,89% suara dari total 91,34% yang terekap KPU. Sherly maju menggantikan suaminya, Benny Laos, yang meninggal tragis dalam kecelakaan speedboat saat kampanye. Sherly juga sempat terluka di insiden itu, tapi dia bangkit dan nunjukin diri sebagai pemimpin yang tangguh.
Kolumnis Dahlan Iskan bilang, kemenangan Sherly ini contoh pemimpin terpilih tanpa serangan fajar. Katanya, ini bukti kemenangan murni rakyat, bukan karena politik uang. Tapi ya, nggak semua orang bisa nerima hasilnya. Demo besar-besaran pecah di depan Gedung KPU Malut cuma dua hari setelah pemilihan.
Massa bawa poster, bakar ban, bahkan nutup jalan buat protes dugaan kecurangan. Polisi langsung sigap tingkatin pengamanan buat cegah kericuhan lebih besar. Kelompok aksi ini desak KPU dan Bawaslu buat serius selidiki pelanggaran. Di balik aksi protes kelompok pendukung itu, kemenangan Sherly jadi bukti keberagaman makin diterima di politik kita.
Ini pencapaian besar yang harusnya dirayakan, bukan diperdebatkan. Kalau ada dugaan kecurangan, buktikan di jalur hukum, bukan lewat demo anarkis. Demokrasi yang sehat itu soal transparansi, adu gagasan, dan bukti, bukan sekadar narasi. Bangga dong sama Maluku Utara, yang udah pilih pemimpin berdasarkan kapasitas, bukan identitas.
Btw, Sherly bukan satu-satunya warga beretnis Tionghoa yang pernah jadi gubernur. Sebelumnya, ada Henk Ngantung dan Ahok. Henk dan Ahok adalah sama-sama mantan Gubernur Jakarta, tapi nggak dipilih rakyat secara langsung.
Selamat jadi pelayan rakyat, Bu Sherly!