Jakarta, PIS – Kembali aksi cabul seorang ustaz terjadi. Kali ini terjadi di sebuah pondok pesantren yatim piatu di daerah Beji, Depok, Jawa Barat. Tidak hanya satu orang, bahkan ada lima orang pelaku.
Empat orang merupakan ustaz di podok pesantren itu, satu orang adalah senior korban. Diduga ada 11 santriwati yang menjadi korban perilaku bejad ustaz-ustaz tersebut. Kasus itu telah dilaporkan ke Polda Metro Jaya oleh kuasa hukum korban, Megawati pada Selasa, 21 Juni 2022.
Menurut Megawati, dari 11 orang yang menjadi korban, baru lima orang yang berani bicara. Tiga orang yang telah menjalani pemeriksaan awal. Pencabulan tersebut diduga telah terjadi selama satu tahun ini, baru diketahui di Juni ini.
“Ketahuan seminggu yang lalu pada saat anak-anak itu lagi libur,” ucap Megawati. Aksi bejad tersebut dilakukan pada malam hari. Mereka datang ke kamar kemudian membekap korban, setelah itu dilakukan pelecehan terhadap korban.
Pelecehan dilakukan di kamar mandi dan ruangan kosong. Pihak korban telah mencoba minta pertanggungjawaban dari pondok pesantren, namun yang di dapat ancaman. Karena itulah kemudian Megawati selaku kuasa hukum korban melaporkan ke Polda Metro Jaya.
Pelaporan tersebut saat ini sudah teregistrasi di Polda Metro Jaya dalam tiga laporan yang berbeda. Kasus ini menambah daftar kasus kekerasan seksual di pondok pesantren.
Beberapa hari lalu dilaporkan 6 santriwati menjadi korban kekerasan seksual seorang ustaz di pondok pesantren Banyuwangi Jawa Timur. Masih lekat di ingatan kita, ustaz yang bernama Herry Wirawan memperkosa 14 santriwati Ponpes di Bandung pada November 2021.
Kasus lainnya terjadi di Ogan Hilir Sumatera Selatan, pada September 2021. Terjadi juga di Pondok Pesantren di Trenggalek, Jombang, Mojokerto, Jawa Timur. Juga di Lhokseumawe, Aceh dan Pinrang Sulawesi Selatan. Predator seks berkeliaran di mana-mana, termasuk ada di pondok Pesantren. Hati-hati, Jaga anak-anak kita!