Jakarta, PIS – Ini berita menggembirakan sekaligus mengejutkan. Asrama Haji Sudiang Makasar digunakan sebagai tempat Konvensi Nasional Pendeta Toraja. Ini berlangsung pada 18-21 Mei 2022. Tak semua pemuka Islam gembira. Yang protes keras antara lain adalah Shamsi Ali, orang Indonesia yang saat ini menjadi Imam di New York AS. Shamsi mengatakan, konvensi Gereja Toraja di Asrama Haji tidak melabrak syariat. Namun, dia tetap tak setuju. Menurut Shamsi, Asrama Haji seharusnya diperuntukkan untuk keperluan khusus bagi umat Islam. “Lebih khusus lagi bagi kepentingan jamaah haji,” kata Shamsi Ali. Yang menggembirakan, MUI Sumsel justru mendukung. Itu disampaikan Ketua Ketua Komisi Hubungan Antarumat Beragama MUI Sulsel Prof Dr Wahyuddin Naro M Hum.
Menurutnya, penggunaan Asrama Haji untuk konvensi pendeta tidak masalah. Wahyudin mengatakan, sebagai aset negara, Asrama Haji bisa digunakan oleh siapa saja. Selain itu Asrama Haji hanya digunakan tiga bulan dalam satu musim haji, selebihnya kosong. Karena itu, penggunaan Asrama Haji oleh pihak lain juga bisa menambah pendapatan negara di luar pajak. Ia memandang ini adalah sebentuk penghargaan atas kebhinekaan di Indonesia. “Ini sebagai bukti bagaimana moderasi beragama dijalankan. Jadi tak sekedar wacana,” ucap Wahyudin. Komentar penuh kedamaian juga dikeluarkan Ketua Badan Pekerja Sinode Gereja Toraja, Pendeta Alfred Yohanes. Menurutnya, penggunaan Asrama Haji untuk Konvensi Pendeta adalah pesan damai dan persahabatan. Sekaligus memperlihatkan semangat nasionalisme. Indahnya Indonesia Indahnya Toleransi