Bahar Smith Punya Bisnis Prostitusi di Bogor?

Published:

Bahar Smith punya bisnis prostitusi di Puncak, Bogor? Serius bisnis hitam itu dikelola Bahar bersama sesama orang dari klan Ba’alawi? Tuduhan ini muncul dari video TikTok yang diposting akun @mamahe.eva, 12 Maret lalu. Di captionnya ditulis, “Dengerin yu bisnis para bahlawi di Puncak Bogor.” Dalam video itu terlihat orang lagi ramai-ramai di pinggir jalan. Lalu narator video itu bilang soal bisnis prostitusi yang dimiliki para klan Ba’alawi. Dikatakan, pemiliknya Rifky Alaydrus dan dikelola bersama Bahar bin Smith. PSK di sana, katanya, perempuan dari Yaman dan perempuan lokal. Tamu-tamunya disebut banyak dari Timur-Tengah. Narator bahkan mengklaim bisnis itu punya omzet gila-gilaan, sampai Rp20 miliar per bulan. Sebagian keuntungannya disebut-sebut buat markas syariah di Megamendung, yang diketahui memang punya FPI. Video itu udah ditonton 195 ribu kali. Potongan video itu beredar TikTok, Instagram, dan X.

Buat yang belum tau, Bahar bin Smith adalah penceramah yang berasal dari klan Ba’alawi, klan yang disebut-sebut keturunan Nabi Muhammad. Dia kontroversial karena omongan dan aksi-aksinya yang melanggar hukum. Tahun 2018, dia dihukum 3 tahun penjara karena menganiaya dua remaja di pesantrennya di Bogor. Korbannya dipukul, ditendang, bahkan disiksa. Tahun 2020, dia kembali tersangkut kasus hukum gara-gara menganiaya sopir taksi online. Nggak lama setelah bebas bersyarat, dia masuk penjara lagi karena ceramah di tengah pandemi dan melanggar aturan PSBB. Tahun 2021, dia dilaporkan ke polisi karena dituduh nyebarin hoax soal insiden KM 50 yang melibatkan anggota laskar FPI. Jadi, Bahar bin Smith memang orang yang bermasalah. Tapi pertanyaannya, apa bener Bahar punya bisnis hitam seperti yang dikatakan dalam video itu?

Kalo dilacak, rumor itu bukan kali pertama terdengar. Sebelumnya, akun X bernama Dina Natalia Lee juga pernah memposting video dengan narasi yang kurang lebih sama pada Oktober tahun lalu. Postingan itu ditonton lebih dari 400 ribu kali. Tapi perhatikan deh dua video yang diposting akun @mamahe.eva dan akun X Dina Natalia Lee. Videonya sama sekali nggak mendukung klaim narasi. Jaka Sembung bawa golok. Pembuat 2 video itu nampaknya mengambil video secara random lalu dipakai begitu saja sebagai latar video untuk itu. Dalam video yang diposting akun TikTok @mamahe.eva, orang-orang yang ramai di pinggir jalan itu jelas bukan orang-orang Indonesia. Lokasinya jelas bukan di Bogor.

Begitu juga video yang diposting akun X Dina Natalia Lee. Tampak dalam video beberapa orang melayani doorstop para wartawan. Walaupun dalam video itu ditulis ‘pendampingan hukum Habib Rifky Alaydrus’, tapi pernyataan yang disampaikan kepada wartawan itu nggak diperdengarkan. Suara dalam video itu malah didominasi suara music background. Kalo dicek, video itu sebenarnya diambil setelah Rifky dan kuasa hukumnya melaporkan satu satu akun sosial media Polres Kota Cirebon September 2024 lalu. Rifky dan kuasa hukumnya melaporkan akun itu karena akun itu memfitnah Rifky melakukan pemerkosaan. Jadi, kebenaran dalam 2 video itu meragukan banget. Bahkan bisa dibilang 2 video itu hoaks.

Makanya nggak ada satupun media ternama yang memberitakan tuduhan itu. Bahar memang sosok yang bermasalah. Tapi, bukan berarti membuat hoaks tentang Bahar bisa dibenarkan. Bikin dan nyebarin hoax itu jahat dan punya konsekuensi hukum. Kita jangan mengikuti pelaku kriminal itu. Yuk, lawan hoaks!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img