Jakarta, PIS – Khalid Basalamah ditolak saat akan berceramah. Ustad yang populer di kalangan sosialita Jakarta itu batal memberikan ceramah di Institut Pemerintahan Dalam negeri (IPDN), akibat diprotes netizen dan NU. IPDN adalah perguruan tinggi di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri, yang bertujuan menghasilkan kader untuk duduk di pemerintahan.
Berita kehadiran Basalamah di IPDN menjadi ramai setelah organisasi mahasiswa muslim IPDN, mengunggah poster acara tersebut. Segera setelah undangan itu menyebar, protes pun berdatangan dari para netizen. Menurut mereka, Khalid adalah penceramah beraliran wahabi dan sering menyuarakan anti NKRI, tidak tepat berceramah di IPDN. “IPDN kemasukan wahabi, tolak Khalid di IPDN.
Viralkan,” cuit sebuah akun yang menujukan tweetnya pada Mendagri. “Pak Tito Karnavian tolong dipertimbangkan lagi untuk acara ini pak,” cuit akun yang lain. “Sudah jelas lho pak Ustaz Khalid basalamah termasuk salah satu Ustadz Radikal,” tulis akun tersebut. Penolakan juga dilakukan oleh Banser NU Jawa Barat.
Yudi Nurcahyadi, Kasatkorwil Banser NU Jawa Barat, menyayangkan IPDN mengundang Khalid sebagai penceramah. Menurut Yudi, Khalid adalah penceramah yang anti NKRI. “Kami protes kepada Mendagri. Khalid telah nyata sering membuat kegaduhan, tiba-tiba diberi ruang di tempat pengkaderan ASN,” tegasnya.
Khalid memang dikenal sebagai penceramah kontroversial dan konservatif. Dia bahkan terkesan tidak nasionalis. Khalid pernah melarang umat Islam untuk menyanyikan lagu Indonesia Raya. Dia juga pernah menyatakan wayang itu haram, karena itu dia minta untuk dimusnahkan. Dengan jejak semacam itu, lumrah kalau banyak kalangan menolak kehadiran Khalid. Jaga Keberagaman, Tolak Ustad anti NKRI.