Jangan percaya ya kalau ada yang bilang sebuah organisasi internasional menobatkan Jokowi sebagai salah satu pemimpin terkorup di dunia. Itu kabar bohong! Tapi sekarang memang lagi nyebar di mana-mana. Yang nyebarin kayaknya sih terutama para buzzer anti Jokowi yang masih juga gak terima jagoannya kalah. Tapi juga diangkat oleh para influencer terkenal seperti Rocky Gerung, Said Didu, Refly Harun dan sejumlah lainnya.
Jadi, organisasi yang dimaksud adalah OCCRP yang kantor pusatnya di Amsterdam, Belanda. OCCRP itu singkatan Organized Crime and Corruption Reporting Project. Kalau di Indonesiakan, jadi Projek Pelaporan Korupsi dan Kejahatan Terorganisir. Mereka didanai lembaga-lembaga penting seperti Kementerian Luar negeri Amerika Serikat, Open Society Foundation, USAid dan juga National Endowment for Democracy.
Intinya OCCRP ini berfokus pada projek investigasi untuk membongkar korupsi di seluruh dunia. Mereka punya jaringan jurnalis di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Setiap tahun OCCRP memilih tokoh yang layak disebut Person of the Year, atau Tokoh Tahun Ini. Tapi jangan bangga kalau disebut sebagai Tokoh Tahun Ini. Karena yang mereka maksud adalah tokoh yang bisa disebut tokoh tahun ini adalah tokoh yang paling korup. Jadi imagenya buruk banget.
Yang pernah terpilih di tahun-tahun lalu misalnya adalah Vladimir Putin dari Rusia, dan Duterte dari Filipina. Nah tahun ini, mereka memilih mantan Presiden Suriah yang baru saja digulingkan, Bashar Al Assad. Lalu, kenapa nama Jokowi juga disebut-sebut? Gara-garanya, OCCRP ini mengundang para pembaca di seluruh dunia untuk mencalonkan nama-nama yang layak disebut sebagai Person of the Year mereka. OCCRP melakukannya melalui akun X. Jadi siapapun bisa mengirimkan nama-nama yang dianggap pemimpin paling korup. Batas waktu pengirimannya adalah 23 November sampai 5 Desember 2024
Ini memang terasa lebih egaliter sih. Jadi penentuan nama tokoh terkorup di dunia tidak ditentukan oleh hanya beberapa anggota juri ahli di Amsterdam, tapi juga dengan melibatkan publik dunia. Nanti setelah sudah terkumpul daftar nama terpilih, barulah dinilai oleh sebuah tim juru yang terdiri dari enam orang ahli. Dalam tim juri itu ada wartawan, aktivis, dan juga ilmuwan. Masalahnya, OCCRP tidak menyangka bahwa ternyata peluang ini dimanfaatkan oleh para aktivis politik. Inilah yang terjadi di Indonesia. Begitu tahu ada undangan untuk mengirimkan nama pemimpin terkorup, terjadilah aksi mobilisasi para netizen X untuk mencalonkan nama Jokowi sebagai Person of the Year.
Melalui repostingan yang berulang-ulang, pesan-pesan itu menyebar di Indonesia. Gara-gara itulah, Jokowi masuk dalam daftar lima nama pemimpin dunia dengan jumlah suara terbesar yang dinominasikan sebagai pemimpin terkorup di dunia. Yang memperoleh nominasi terbesar adalah Presiden Kenya, William Ruto, yang memperoleh 40 ribu suara. OCCRP sendiri ternyata memilih nama Person of the Year bukan dari daftar nama yang dinominasikan pembaca. Yang dipilih adalah Assad, padahal nama Assad tidak ada dalam daftar nama yang dinominasikan pembaca.
Jadi jelas ya! OCCRP sendiri tidak pernah bilang Jokowi itu pemimpin korup. Yang bilang Pak Jokowi korup adalah orang-orang atau para buzzer Indonesia yang benci Jokowi.
Yuk Sebarkan Kebenaran, Bukan Kebohongan!
KATEGORI: PENANGKALAN DISINFORMASI