Jakarta, PIS – Ada yang unik dari perayaan Waisak di Vihara Buddha Bhumika, Dusun Thekelan, kabupaten Semarang, kemarin. Warga beragama non-Buddha kompak memberikan ucapan selamat kepada warga yang beragama Buddha.
Jadi, setelah selesai melakukan puja bakti, warga umat Buddha akan menunggu berbaris di pinggir jalan. Warga beragama Islam, Kristen, dan Katolik kemudian mendatangi mereka dan menyalami satu per satu sembari mengucapkan selamat Waisak.
Warga lintas agama itu juga saling berpelukan dan bersuka cita untuk saudaranya yang sedang merayakan hari besar keagamaan. Suasananya sepintas mirip seperti momen maaf-maafan ketika Idul Fitri.
Pengurus Vihara Buddha Bhumika, Tugimin Hadiyanto bilang, kegiatan ini sudah jadi tradisi turun-temurun di sana. Tradisi ini bukan cuma terlihat ketika Waisak. Tapi juga bisa saat perayaan agama apapun, seperti Idul Fitri dan Natal.
Menurut Tugimin, tradisi ini sudah berlangsung lama. Tapi mulai diketahui dan menyebar di era media sosial seperti sekarang. Tidak ada warga di sana yang akan melewatkan momen itu.
Tapi kalau mereka berhalangan, mereka akan tetap memberi selamat dengan cara bertamu ke rumah tetangga yang sedang merayakan hari besar keagamaannya. Supriyo, kepala Dusun Thekelan, bersyukur punya warga yang beragam agamanya, tapi bisa saling menghormati.
Apa yang diperlihatkan warga di Dusun Thekelan adalah Indonesia yang kita cita-citakan selama ini. Mudah-mudahan seluruh dusun di Indonesia bisa mencontohnya. Yuk, kita rawat terus toleransi!