Saling Serang Al Zaytun vs MUI

Published:

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Zaytun Panji Gumilang marah pondok pesantrennya disebut sesat sama MUI. Dia pun akhirnya nyerang balik MUI. Panji bilang MUI nggak punya akhlak tabayun. “Mengaku ulama, tapi mengartikan tabayun saja sudah tidak tepat,” ujarnya.

Panji juga mempertanyakan MUI yang nyebut dirinya komunis cuma berdasar informasi dari Tiktok. Menurutnya MUI udah nyebarin kebencian dengan menyebut pesantren Al-Zaytun sesat dan pimpinannya komunis. “Pernyataan-pernyataan MUI terkait Pondok Pesantren Al Zaytun sudah melewati batas,” tegasnya.

Panji juga menolak undangan dari Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil untuk dialog dengan tim investigasi jika dalam forum itu ada perwakilan MUI. Sebelumnya, MUI bilang bahwa mereka bakal ngeluarin fatwa kesesatan ajaran di Pesantren Al-Zaytun. Menurut Ketua MUI, Cholil Nafis, ada sejumlah indikasi ajaran di Pesantren Al Zaytun sesat.

Pertama, Panji pernah bilang Allah n nggak berbahasa Arab dan nggak ngerti bahasa Indramayu. Pernyataan ini yang dianggap menistakan Tuhan dengan perumpamaan seperti manusia. 

Kedua, kesesatan juga terjadi dalam penafsiran Al-Quran, dengan tidak menggunakan kaidah dasar dalam tafsir Al-Quran. Ketiga, Zaytun menyimpang, karena bolehin perempuan jadi khatib shalat Jumat.

Belakangan, Pesantren Al Zaytun lagi jadi perhatian publik. Terutama karena kontroversi terkait ajaran di pesantren itu, mulai dari perempuan satu shaf dengan laki-laki, perempuan jadi khatib Shalat Jumat dan lainnya.

Tapi apa itu cukup buat nyimpulin ajaran di Al Zaytun sesat? Bukannya itu cuma masalah penafsiran aja? Yang lebih penting dari isu Al Zaytun itu terkait isu dugaan pelecehan seksual yang dilakuin Panji Gumilang. Tapi itu malah nggak jadi perhatian MUI.

Yuk, kita lebih jeli menyikapi kasus di Al Zaytun!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img