Salut! Keuskupan Agung Jakarta Ubah Hari Rabu Abu Demi Hormati Pemilu

Published:

Salut banget deh sama Keuskupan Agung Jakarta (KAJ). Mereka rela menggeser waktu perayaan Rabu Abu demi menjaga Pencoblosan Pemilu 2024 mendatang berjalan kondusif. Dalam surat edaran yang ditujukan buat para Pastor Paroki wilayah Jakarta, mereka menginstruksikan untuk menggeser acara Misa Rabu Abu tahun 2024. Dari semula di hari Rabu 14 Februari, menjadi Selasa 13 Februari 2024 mendatang. Kalaupun tetap ada misa yang diadakan pada Rabu 14 Februari hanya saja dilakukan pada sore hari.

Keputusan ini berdasarkan hasil musyawarah KAJ yang dihadiri Ignatius Kardinal Suharyo Hardjoatmodjo bersama beberapa petinggi KAJ lainnya. Seperti yang kita tahu, pemilu 2024 akan berlangsung pada Rabu, 14 Februari 2024. Fyi, perayaan Rabu Abu adalah hari pertama masa Prapaskah dalam liturgi tahunan gerejawi. Di hari itu, umat Katolik wajib melakukan puasa dan pantang sebagai tanda perkabungan, pertobatan, dan merendahkan diri menuju kemenangan kebangkitan Kristus.

Pada hari itu, umat Katolik berusia 18–59 tahun wajib berpuasa, dengan batasan makan kenyang paling banyak satu kali. Rabu Abu emang biasanya ditentuin jatuh pada hari Rabu. Perayaan Rabu Abu sendiri berjarak 40 hari sebelum hari Paskah tanpa menghitung hari-hari Minggu, atau 44 hari (termasuk hari Minggu) sebelum hari Jumat Agung. Dalam ibadah Rabu Abu, para jemaat nantinya diolesi abu di dahi mereka yang bermakna “Ingatlah bahwa engkau adalah debu, dan engkau akan kembali menjadi debu”.

Banyak orang Katolik nganggep itu hari untuk mengingat kefanaan seseorang. Kebijakan Keuskupan Agung Jakarta ini layak banget kita diapresiasi. Mereka rela menunda salah satu perayaan suci umat katolik itu demi menjaga keharmonisan dan kedamaian saat Pemilu berlangsung. Semoga upaya toleransi yang dilakukan Keuskupan Agung Jakarta ini bisa dicontoh umat beragama lain ya.

Yuk ciptakan Pemilu yang aman, damai, dan demokratis!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img