Tokoh Lintas Agama Tolak Politisasi Rumah Ibadah

Published:

Jakarta, PIS – Kawan PIS, kita harus dukung langkah tokoh lintas agama ini. Jadi, baru-baru ini sejumlah tokoh lintas agama sepakat menolak penggunaan rumah ibadah untuk kampanye. 

Kesepakatan ini tertuang dalam Deklarasi Damai Umat Beragama yang dibacakan di acara yang digelar kementerian agama. Acara dibuka Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas. Selain ASN kementerian agama, acara juga dihadiri para tokoh lintas agama, tokoh penghayat kepercayaan, tokoh pemuda, dan influencer.

Pembacaan deklarasi dipimpin Habib Husein Jakfar Al Hadar. Mereka menyatakan tegas menolak rumah ibadah dijadikan tempat kampanye dan aktivitas politik praktis. Juga menghindari segala bentuk ujaran kebencian, berita bohong, dan tindakan yang memecah belah anak bangsa.

Deklarasi ini mendapat apresiasi dari salah satu influencer yang hadir, artis Olga Lydia. Dia bilang deklarasi ini memberi pesan yang sangat kuat untuk terus menjaga kedamaian. Dia berharap jangan sampai di tahun politik ini, agama digunakan untuk kepentingan politik segelintir orang. 

Sebelumnya, Ketua Umum PBNU, Yahya Cholil Staquf, sudah mengingatkan hal yang sama. Dia bilang politisasi rumah ibadah sangat berbahaya. Karena memiliki dampak merusak yang luar biasa. 

Belakangan ini, rumah ibadah sering disalahgunakan sebagian politisi untuk mengeruk suara pemilih, Kawan PIS. Para dai yang merangkap tim sukses terkadang bicara atas nama ayat suci untuk mendukung satu calon tertentu sembari merendahkan calon yang lain.

Akibatnya, sesama warga yang sebelumnya akur kemudian terpecah belah. Ini sudah pernah terjadi saat Pilkada DKI Jakarta 2017 dan Pilpres 2019. Efek buruknya masih dirasakan sampai sekarang.

Politisasi rumah ibadah adalah strategi yang dipakai calon pemimpin yang tidak punya gagasan. YUK, KITA TOLAK POLITISASI RUMAH IBADAH!

Artikel Terkait

Terbaru

spot_img